Rabu, 09 Januari 2013

hubungan manusia dan kebudayaan



A.    HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau. Masyarakatnya memiliki beragam budaya,suku,agama,bahasa,dan lain-lain. Setiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang hubungan antara manusia dan budaya.
Setiap daerah memiliki aturan-aturan adat tersendiri, mereka membuat kesepakatan antara manusia yang satu dengan yang lain sehingga masyarakat di daerah atau wilayah tersebut memiliki kebiasaan yang digunakan sebagai kontrol sosial.Biasanya  berupa suatu aturan yang apabila dilanggar akan mendapat sanksi sosial .Dan sanksi tersebut biasanya sudah ada sejak turun temurun dari nenek moyang. Contoh : Di Sumatea Barat jika ada yang melakukan zina maka orang tersebut akan diusir dari kampung tempat ia tinggal.
Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan yang paling sempurna. Karena ia memiliki 2 unsur yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Kedua unsur itu adalah Hawa Nafsu dan Akal Pikiran. Maka kita harus mensyukuri hal tersebut.
Manusia pun memiliki 3 bagian pelengkap, diantaranya:
1.      HATI NURANI yang berhubungan dengan kebenaran (logika), keindahan (estetika), dan kebaikan (etika)
2.      AKAL yang berhubungan dengan analisis dan judgment (berfikir)
3.      KESADARAN atau KEHENDAK BEBAS yang meliputi kesadaran magis, kritis, dan naif.

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan

Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yakni yang berarti “Budi atau Akal”. Jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan budi pekerti dan akal pikiran manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.  Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat itu sendiri. Ketika seseorang berusaha ber dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Misalnya saja, masyarakat Sumatera Barat, khususnya daerah Padang, masyarakat menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa minang, dan dalam keseharian mereka menjunjung tinggi adat dan kebiasaan untuk bermusyawarah dalam mengambil keputusan. Dan ketika mereka merantau ke luar Sumatera tentu mereka akan berusaha mempelajari budaya di tempat perantauannya agar dapat berkomunikasi dengan masyarakat dengan budaya baru. Jadi hubungan antar masyarakat dengan kebudayaan sangat erat, karena tak akan ada budaya jika tak ada masyarakat.

Budaya memiliki unsur-unsur tertentu, diantaranya:
- Bahasa
- pengetahuan
- peralatan hidup dan teknologi
- mata pencaharian
- Religi
- Kesenian
Walaupun budaya bangsa Indonesia berbeda-beda tetapi terdapat  pola sistem yang khas Untuk kebudayaan nasional bisa dihubungkan dengan kebudayaan timur yang menjadi dasar landasan kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional dapat dilihat dari pola sistem hidup masyarakatnya, seperti sifat keramah-tamahan, kekeluargaan, kerakyatan , kemanusiaan dan gotong royong. Sifat-sifat inilah yang dapat dilihat dari kebudayaan nasional yang dilihat oleh bangsa lain sebagai ciri kebudayaan Indonesia. Meskipun gotong royong setiap daerah istilahnya berbeda, tetapi secara pengertian sama artinya. Bangsa Indonesia mempunyai peribahasa berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, sama rata sama rasa. Ungkapan ini mencerminkan bangsa Indonesia sejak dulu menjunjung tinggi kebersamaan dalam melaksanakan pekerjaan, dan menikmati hasilnya.

Hubungan manusia dengan kebudayaan

Hubungan manusia dan kebudayaan adalah karena manusia itu sebagai pelaku kebudayaan sedangakan budayanya itu adalah objek yang diterapkan oleh manusia. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Kesimpulan
Jadi,manusia adalah mahluk yang tidak dapat hidup sendiri. Ia membutuhkan orang lain untuk menjalani hidupnya sehingga memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan karena kebudayaan tebentuk dari kesepakatan antar dua orang atau lebih. Kebudayaan tidak akan terbentuk jika manusia tidak memiliki kesepakatan satu dengan yang lainya. Begitu juga manusia,jika tidak ada kebudayaan maka manusia tidak memiliki batasan diri atau kontrol sosial. Hidupnya tidak akan teratur karena tidak ada patokan-patokan dasar atau prinsip yang dimiliki untuk hidup lebih baik. Sehingga manusia dan kebudayaan saling berkaitan satu dengan yang lain.
Referensi:









B.      PERAN MANUSIA DALAM MENJAGA ATAU MELESTARIKAN KEBUDAYAAN
Didalam kebudayaan terdapat perilaku yaitu manusia untuk bertindak sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat, artinya kebudayaan merupakan suatu garis pokok tentang perilaku yang menetapkan peraturan – peraturan mengenai bagaimana masyarakat harus bertindak, bagaimana masyarakat melakukkan hubungan dengan orang lain atau bersosialisasi, apa yang harus dilakukan, apa yang dilarang dan sebagainya.
Hasil karya manusia akan melahirkan suatu kebudayaan atau teknologi yang nantinya akan berguna untuk melindungi ataupun membantu masyarakat untuk mengolah alam yang bisa bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.
Secara khusus Kebudayaan berfungsi:
  1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
  2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
  3. Pembimbing kehidupan manusia
  4. Pembeda antar manusia dan binatang
  5. Hidup lebih baik, Lebih manusiawi dan berperikemanusiaan Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Dalam menjaga dan mempertahankan kebudayaan Bangsa Indonesia seluruh rakyat Indonesia harus memiliki peran, baik dari pemerintah maupun masyarakat sendiri. Berikut ini sikap dan Tindakan yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebudayaan Indonesia agar tidak diklaim oleh negara lain ;

1.      Peran Dari Pemerintah

a.       Pemerintah harus lebih memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan
kebudayaan bangsa Indonesia ke negara – negara lain     lewat iklan di media televisi atau media cetak.
  b.   Membuat acara pergelaran kebudayaan Indonesia di negara sendiri maupun dinegara lain.
c.     Memberikan hak paten terhadap setiap kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, seperti Tari – tarian, produk dalam negeri, lagu kebangsaan ataupun lagu daerah,  dan barang-barang sejarah bangsa Indonesia.
d.    Menjaga dan mempertahankan kesatuan Negara Indonesia, dengan memberikan keamanan dan  penjagaan di suatu daerah  / pulau, terutama di daerah atau pulau – pulau terpencil yang masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah agar tidak terjadi perampasan daerah / pulau oleh negara lain.
e.     Memperkenalkan dan mempromosikan tempat – tempat wisata yang ada di Indonesia.
f.     Menjalin kerja sama atau hubungan baik dengan negara lain di seluruh bidang, baik di bidang pariwisata, bidang politik, bidang pengetahuan dll.
g.    Membuat pameran – pameran khusus untuk produk – produk dalam negeri saja.
h.    Pemerintah daerah  harus lebih mengembangkan dan memajukan  daerah – daerah terpencil  di seluruh bidang terutama di bidang ekonomi, pendidikan dan Teknologi agar tidak tertinggal oleh daerah/ kota besar lainnya yang ada di Indonesia.

2.      Peran dari Masyarakat

a.     Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan bangsa Indonesia.
b.    Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri sendiri, bukan produk luar negeri.
c.     Mempelajari dan mengenal berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia agar timbul di dalam diri seseorang untuk menjaga kebudayaan Indonesia dari pengaruh kebudayaan luar yang negatif.
d. Saling menghormati dan menghargai antara sesama masyarakat walaupun berbeda agama dan suku bangsa.
e.     Tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan luar yang negatif, seperti etika berpakaian yang kurang baik, etika dalam bergaul, sopan santun dalam berbicara serta bertingkah laku yang kurang baik dll.
f.     Masyarakat harus dapat Bangga kepada Negeri sendiri dengan cara berlibur ataupun saat ingin mengambil pendidikan tinggi di dalam negeri saja.
g.    Bersama – sama pemerintah mengembangkan dan memajukan kebudayaan – kebudayaan di setiap daerah terutama di daerah – daerh terpencil yang masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah ataupun masyarakat di kota – kota maju.
Jadi, kebudayaan tidak hanya mencakup di bidang seni saja, tetapi sebenarnya kebudayaan hampir mencakup di seluruh bidang, baik dari bidang pengetahuan, bidang pariwisata, bidang sosial (hubungan masyarakat), religi (kepercayaan) dan norma / etika perilaku manusia, oleh karena itu masyarakat dan pemerintah harus bersama – sama menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia agar kebudayaan kita tidak dikalim / dirampas oleh bangsa lain.

                                http://zeculture.blogspot.com















PERAN ORANG TUA dan LEMBAGA PENDIDIKAN  MENGHADAPI TAWURAN SMA.
           
Pada tulisan saya kali ini, saya akan mencoba membahas tentang tawuran yang sering terjadi bahkan bisa di jadikan sebagai suatu kebiasaan di kalangan pelajar SMA saat ini.Jika kita perhastikan,masalah ini bukanlah masalah yang sederhana. Saat ini tawuran tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah tetapi juga terjadi di jalan-jalan umum, bahkan tidak jarang terjadi perusakan-perusakan  fasilitas umum yang dilakukan oleh pelajar tersebut. Senjata yang mereka gunakan juga bukan senjata biasa,bukan lagi satu lawan satu melainkan menggunakan benda tajam seperti  gear,double stick,golok,samurai,besi dan lain lain.
            http://www.manadopost.co.id/uploads/berita/dir22022010/img22022010568931.jpg
             Sebelum membahas peran orang tua dan lembaga pendidikan terhadap kasus ini, saya akan membahas sedikit tentang penyebab antar siswa SMA  melakukan “tawuran”.
Penyebab siwa SMA melakukan tawuran, biasanya karena :
1.      Rasa ketersinggungan yang berlebihan ditambah dengan rasa kesetiakawanan yang berlebihan
2.      Suatu permasalahan yang bersifat sejarah sehingga dendam tersebut dibalas secara turun temurun
3.      Jiwa “Preman” yang menganggap dengan tawuran bisa meningkatkan percaya diri,popularitas,super hero dan lain-lain.
Setelah menggetahui sedikit tentang latar belakang dari tawuran,sekarang kita akan membahas tentang peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam menyikapi anak atau siswa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar atau tawuran antar SMA yang semakin anarkis akhir-akhir ini.
Awalnya,semua harus berawal dari orang tua. Karena karakter anak pada umumnya terbentuk sesuai dengan didikan atau ajaran yang diberikan orang tua dirumah terhadap masing masing anak tersebut. MAka itu, peran yang harus dilakukan orang tua terhadap anak yang terlibat tawuran ialah :
1.      Berusaha menjalin hubungan yang baik,sehingga dapat memiliki komunikasi yang baik dan nyaman. Lalu dapat memulainya dengan menanyakan pada anak apa yang ia lakukan selama 1 harian penuh disekolah. Disini anak dan orang tua bisa melakukan “curhat” .Setelah itu orang tua bisa memberikan nasehat-nasehat terhadap anak.
2.      Mengingatkan anak untuk mengerjakan setiap tugas-tugas disekolah atau memberinya kegiatan tambahan diluar jam sekolah, seperti ekskul,les,atau kegiatan positive yang disenangi anak sehingga waktu yang ia miliki tidak terbuang sia-sia dan tidak digunakan untuk melakukan hal-hal yang negative.
3.      Menjalin hubungan yang baik dengan guru,sehingga orang tua dapat mengontrol anak saat di sekolah dan berkerja sama untuk menjaga anak tersebut.
4.      Sebagai peringatan untuk mencegah terulang kembali, bisa di lakukan antar jemput ke sekolah untuk menghentikan rencana tawuran selanjutnya.
Setelah ia mendapat pembekalan dari rumah, kita bisa melanjutkan ke Lembaga Pendidikan seperti pihak sekolah pemerintah ,polisi ,dll. Peran yang dapat dilakukan pleh pihak tersebut adalah :
1.      Setelah terjadi tawuran, pihak ke dua sekolah melakukan proses damai antar ke dua sekolah untuk mencegah terjadinya tawuran yang ke dua kali atau menghapus dendam yang ada dari ke dua pihak sekolah tersebut.
2.       Membuat acara silahturahmi ke dua sekolah untuk mempererat tali persaudaraan
3.      Setelah terjadi tawuran Polisi dan pihak sekolah bekerja sama menjaga keamanan. Misalnya, Guru memastikan murid-murid sampai keluar gerbang sekolah dengan baik. Sedangkan Polisi menjaga di jalan-jalan umum terutama jalan yang rawan tawuran.
4.      Pihak sekolah membekali murid-murid agar tidak mengulangi tawuran tersebut. Misalnya, dalam proses belajar mengajar, pada saat apel pagi atau upacara, dll.

Setelah membahas tentang peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam menyikapi siswa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar atau tawuran antar SMA.Kita akan meneliti artikel tentang tawuran sehingga kita dapat mengetahui solusi dan saram terhadap perilaku tersebut ,



Contoh Kasus Tawuran di Kalangan SMA

Dua Siswa Pengeroyok Deni Yanuar Tertangkap  

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan menahan dua siswa yang terlibat tawuran di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan. Kedua siswa dari SMK Kartika Zaini itu, kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, adalah EK, pelajar kelas XI; dan GI, pelajar kelas XII.
"Keduanya tertangkap pagi tadi," kata Rikwanto di Mapolda, Kamis, 27 September 2012. GI ditangkap petugas di Jalan Menara, Manggarai. GI berperan menakut-nakuti lawannya.
EK ditangkap polisi di Jalan Bukit Duri Pangkalan, Tebet. "Dia yang memukul pelajar lainnya dengan ikat pinggang," kata Rikwanto.
Dari kedua pelaku, polisi menyita senjata tajam berupa celurit dan ikat pinggang. Polisi sebelumnya menangkap AD yang diduga membacok Deni Yanuar, siswa SMA Yayasan Karya 66 (Yake).
Sejumlah pelajar dari SMK Kartika Zaini bentrok dengan pelajar dari SMA Yake. Kejadian bermula saat lima siswa SMA Yake turun dari metromini. Mereka langsung diserang oleh sekitar 15 siswa SMK Kartika Zaini.
Dalam bentrokan ini, Deni meninggal di tempat kejadian. Anak dari pasangan Slamet dan Suyanti ini mengalami luka sobek di perut sebelah kiri, pinggang sebelah kanan.
Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dunia dan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman 12 tahun penjara.
Tanggapan saya terhadap artikel tersebut  ialah :
Menurut saya tawuran antara kedua SMA tersebut yaitu SMA Yake dan SMK Kartika Zaini termasuk dalam kategori yang pertama yaitu  “Rasa ketersinggungan yang berlebihan ditambah dengan rasa kesetiakawanan yang berlebihan”. Karena awalnya disebabkan mereka saling mengejek satu sama lain sehingga terjadi tawuran yang merenggyt nyawa denny . Tindakan yang dilakukan sudah jelas kalau itu salah dan menurut saya tindakan polisi terhadap kedua anak yang membunuh  Deny sudah benar, dengan mengurungnya di penjara selama 12 tahun diharapkan kedua anak tersebut agar intropeksi diri dan tidak mengulangi perbuatan tersebut lagi

Solusi :
Menurut saya setelah kejadian ini Lembaga pendidikan dan orang tua harus berperan penuh terhadap anak-anaknya masing masing. Seperti pihak ke dua sekolah mengadakan acara untuk mempererat hubungan persaudaraan antara masing-masing siswa. Selain itu juga pihak sekolah dan orang tua harus selalu mengingatkan terhadap anaknya masing-masing tentang bahaya dari tawuran itu sendiri,apalagi setelah melihat bahwa tawuran sudah merenggut korban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar