A.
HUBUNGAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Indonesia
terdiri dari beribu-ribu pulau. Masyarakatnya memiliki beragam
budaya,suku,agama,bahasa,dan lain-lain. Setiap daerah memiliki keunikan
tersendiri. Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang hubungan antara
manusia dan budaya.
Setiap
daerah memiliki aturan-aturan adat tersendiri, mereka membuat kesepakatan
antara manusia yang satu dengan yang lain sehingga masyarakat di daerah atau
wilayah tersebut memiliki kebiasaan yang digunakan sebagai kontrol
sosial.Biasanya berupa suatu aturan yang
apabila dilanggar akan mendapat sanksi sosial .Dan sanksi tersebut biasanya
sudah ada sejak turun temurun dari nenek moyang. Contoh : Di Sumatea Barat jika
ada yang melakukan zina maka orang tersebut akan diusir dari kampung tempat ia
tinggal.
Manusia
Manusia
adalah makhluk ciptaan yang paling sempurna. Karena ia memiliki 2 unsur yang
tidak dimiliki oleh makhluk lain. Kedua unsur itu adalah Hawa Nafsu dan Akal
Pikiran. Maka kita harus mensyukuri hal tersebut.
Manusia
pun memiliki 3 bagian pelengkap, diantaranya:
1. HATI
NURANI yang berhubungan dengan kebenaran (logika), keindahan (estetika), dan
kebaikan (etika)
2. AKAL
yang berhubungan dengan analisis dan judgment (berfikir)
3. KESADARAN
atau KEHENDAK BEBAS yang meliputi kesadaran magis, kritis, dan naif.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan
Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yakni yang berarti “Budi atau Akal”. Jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan budi pekerti dan akal pikiran manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat itu sendiri. Ketika seseorang berusaha ber dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Misalnya saja, masyarakat Sumatera Barat, khususnya daerah Padang, masyarakat menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa minang, dan dalam keseharian mereka menjunjung tinggi adat dan kebiasaan untuk bermusyawarah dalam mengambil keputusan. Dan ketika mereka merantau ke luar Sumatera tentu mereka akan berusaha mempelajari budaya di tempat perantauannya agar dapat berkomunikasi dengan masyarakat dengan budaya baru. Jadi hubungan antar masyarakat dengan kebudayaan sangat erat, karena tak akan ada budaya jika tak ada masyarakat.
Budaya memiliki
unsur-unsur tertentu, diantaranya:
- Bahasa
- pengetahuan
- peralatan hidup dan teknologi
- mata pencaharian
- Religi
- Kesenian
- Bahasa
- pengetahuan
- peralatan hidup dan teknologi
- mata pencaharian
- Religi
- Kesenian
Walaupun budaya
bangsa Indonesia berbeda-beda tetapi terdapat pola sistem yang khas Untuk
kebudayaan nasional bisa dihubungkan dengan kebudayaan timur yang menjadi dasar
landasan kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional dapat dilihat dari pola sistem
hidup masyarakatnya, seperti sifat keramah-tamahan, kekeluargaan, kerakyatan ,
kemanusiaan dan gotong royong. Sifat-sifat inilah yang dapat dilihat dari
kebudayaan nasional yang dilihat oleh bangsa lain sebagai ciri kebudayaan
Indonesia. Meskipun gotong royong setiap daerah istilahnya berbeda, tetapi
secara pengertian sama artinya. Bangsa Indonesia mempunyai peribahasa berat
sama dipikul, ringan sama dijinjing, sama rata sama rasa. Ungkapan ini
mencerminkan bangsa Indonesia sejak dulu menjunjung tinggi kebersamaan dalam
melaksanakan pekerjaan, dan menikmati hasilnya.
Hubungan
manusia dengan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaan adalah karena manusia itu sebagai pelaku kebudayaan sedangakan budayanya itu adalah objek yang diterapkan oleh manusia. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kesimpulan
Jadi,manusia adalah
mahluk yang tidak dapat hidup sendiri. Ia membutuhkan orang lain untuk
menjalani hidupnya sehingga memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan
karena kebudayaan tebentuk dari kesepakatan antar dua orang atau lebih.
Kebudayaan tidak akan terbentuk jika manusia tidak memiliki kesepakatan satu
dengan yang lainya. Begitu juga manusia,jika tidak ada kebudayaan maka manusia
tidak memiliki batasan diri atau kontrol sosial. Hidupnya tidak akan teratur
karena tidak ada patokan-patokan dasar atau prinsip yang dimiliki untuk hidup
lebih baik. Sehingga manusia dan kebudayaan saling berkaitan satu dengan yang
lain.
Referensi:
B. PERAN MANUSIA DALAM MENJAGA ATAU
MELESTARIKAN KEBUDAYAAN
Didalam kebudayaan terdapat perilaku yaitu manusia
untuk bertindak sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat, artinya
kebudayaan merupakan suatu garis pokok tentang perilaku yang menetapkan
peraturan – peraturan mengenai bagaimana masyarakat harus bertindak, bagaimana
masyarakat melakukkan hubungan dengan orang lain atau bersosialisasi, apa yang
harus dilakukan, apa yang dilarang dan sebagainya.
Hasil karya manusia akan melahirkan suatu kebudayaan
atau teknologi yang nantinya akan berguna untuk melindungi ataupun membantu
masyarakat untuk mengolah alam yang bisa bermanfaat bagi masyarakat itu
sendiri.
Secara khusus Kebudayaan berfungsi:
- Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
- Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
- Pembimbing kehidupan manusia
- Pembeda antar manusia dan binatang
- Hidup lebih baik, Lebih manusiawi dan berperikemanusiaan Secara umum
pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak
dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Dalam menjaga dan mempertahankan kebudayaan Bangsa
Indonesia seluruh rakyat Indonesia harus memiliki peran, baik dari pemerintah
maupun masyarakat sendiri. Berikut ini sikap dan Tindakan yang harus dilakukan
pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebudayaan Indonesia agar tidak diklaim
oleh negara lain ;
1. Peran Dari Pemerintah
a.
Pemerintah harus lebih memperkenalkan dan mempromosikan
kebudayaan
kebudayaan bangsa Indonesia ke negara – negara lain
lewat iklan di media televisi atau media cetak.
b. Membuat acara pergelaran kebudayaan Indonesia
di negara sendiri maupun dinegara lain.
c. Memberikan hak paten terhadap setiap
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, seperti Tari – tarian, produk dalam
negeri, lagu kebangsaan ataupun lagu daerah, dan barang-barang sejarah
bangsa Indonesia.
d. Menjaga dan mempertahankan kesatuan Negara
Indonesia, dengan memberikan keamanan dan penjagaan di suatu daerah
/ pulau, terutama di daerah atau pulau – pulau terpencil yang masih
kurang mendapat perhatian dari pemerintah agar tidak terjadi perampasan daerah
/ pulau oleh negara lain.
e. Memperkenalkan dan mempromosikan tempat –
tempat wisata yang ada di Indonesia.
f. Menjalin kerja sama atau hubungan baik dengan
negara lain di seluruh bidang, baik di bidang pariwisata, bidang politik,
bidang pengetahuan dll.
g. Membuat pameran – pameran khusus untuk produk
– produk dalam negeri saja.
h. Pemerintah daerah harus lebih
mengembangkan dan memajukan daerah – daerah terpencil di seluruh
bidang terutama di bidang ekonomi, pendidikan dan Teknologi agar tidak
tertinggal oleh daerah/ kota besar lainnya yang ada di Indonesia.
2. Peran dari Masyarakat
a. Melestarikan
dan mengembangkan kebudayaan bangsa Indonesia.
b. Mencintai
dan menggunakan produk dalam negeri sendiri, bukan produk luar negeri.
c. Mempelajari
dan mengenal berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia agar timbul di
dalam diri seseorang untuk menjaga kebudayaan Indonesia dari pengaruh kebudayaan
luar yang negatif.
d. Saling menghormati dan menghargai antara sesama
masyarakat walaupun berbeda agama dan suku bangsa.
e. Tidak
mudah terpengaruh oleh kebudayaan luar yang negatif, seperti etika berpakaian
yang kurang baik, etika dalam bergaul, sopan santun dalam berbicara serta
bertingkah laku yang kurang baik dll.
f. Masyarakat
harus dapat Bangga kepada Negeri sendiri dengan cara berlibur ataupun saat
ingin mengambil pendidikan tinggi di dalam negeri saja.
g. Bersama –
sama pemerintah mengembangkan dan memajukan kebudayaan – kebudayaan di setiap
daerah terutama di daerah – daerh terpencil yang masih kurang mendapat
perhatian dari pemerintah ataupun masyarakat di kota – kota maju.
Jadi, kebudayaan tidak hanya mencakup di bidang seni saja, tetapi sebenarnya kebudayaan hampir mencakup di seluruh bidang, baik dari bidang pengetahuan, bidang pariwisata, bidang sosial (hubungan masyarakat), religi (kepercayaan) dan norma / etika perilaku manusia, oleh karena itu masyarakat dan pemerintah harus bersama – sama menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia agar kebudayaan kita tidak dikalim / dirampas oleh bangsa lain.
Jadi, kebudayaan tidak hanya mencakup di bidang seni saja, tetapi sebenarnya kebudayaan hampir mencakup di seluruh bidang, baik dari bidang pengetahuan, bidang pariwisata, bidang sosial (hubungan masyarakat), religi (kepercayaan) dan norma / etika perilaku manusia, oleh karena itu masyarakat dan pemerintah harus bersama – sama menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia agar kebudayaan kita tidak dikalim / dirampas oleh bangsa lain.
PERAN ORANG TUA dan LEMBAGA
PENDIDIKAN MENGHADAPI TAWURAN SMA.
Pada
tulisan saya kali ini, saya akan mencoba membahas tentang tawuran yang sering
terjadi bahkan bisa di jadikan sebagai suatu kebiasaan di kalangan pelajar SMA
saat ini.Jika kita perhastikan,masalah ini bukanlah masalah yang sederhana.
Saat ini tawuran tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah tetapi juga terjadi
di jalan-jalan umum, bahkan tidak jarang terjadi perusakan-perusakan fasilitas umum yang dilakukan oleh pelajar
tersebut. Senjata yang mereka gunakan juga bukan senjata biasa,bukan lagi satu
lawan satu melainkan menggunakan benda tajam seperti gear,double stick,golok,samurai,besi dan lain
lain.
Sebelum membahas
peran orang tua dan lembaga pendidikan terhadap kasus ini, saya akan membahas
sedikit tentang penyebab antar siswa SMA
melakukan “tawuran”.
Penyebab siwa SMA
melakukan tawuran, biasanya karena :
1.
Rasa ketersinggungan yang berlebihan
ditambah dengan rasa kesetiakawanan yang berlebihan
2.
Suatu permasalahan yang bersifat sejarah
sehingga dendam tersebut dibalas secara turun temurun
3.
Jiwa “Preman” yang menganggap dengan
tawuran bisa meningkatkan percaya diri,popularitas,super hero dan lain-lain.
Setelah
menggetahui sedikit tentang latar belakang dari tawuran,sekarang kita akan
membahas tentang peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam menyikapi anak
atau siswa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar atau tawuran antar SMA
yang semakin anarkis akhir-akhir ini.
Awalnya,semua
harus berawal dari orang tua. Karena karakter anak pada umumnya terbentuk
sesuai dengan didikan atau ajaran yang diberikan orang tua dirumah terhadap
masing masing anak tersebut. MAka itu, peran yang harus dilakukan orang tua
terhadap anak yang terlibat tawuran ialah :
1. Berusaha
menjalin hubungan yang baik,sehingga dapat memiliki komunikasi yang baik dan
nyaman. Lalu dapat memulainya dengan menanyakan pada anak apa yang ia lakukan
selama 1 harian penuh disekolah. Disini anak dan orang tua bisa melakukan
“curhat” .Setelah itu orang tua bisa memberikan nasehat-nasehat terhadap anak.
2. Mengingatkan
anak untuk mengerjakan setiap tugas-tugas disekolah atau memberinya kegiatan
tambahan diluar jam sekolah, seperti ekskul,les,atau kegiatan positive yang
disenangi anak sehingga waktu yang ia miliki tidak terbuang sia-sia dan tidak
digunakan untuk melakukan hal-hal yang negative.
3. Menjalin
hubungan yang baik dengan guru,sehingga orang tua dapat mengontrol anak saat di
sekolah dan berkerja sama untuk menjaga anak tersebut.
4. Sebagai
peringatan untuk mencegah terulang kembali, bisa di lakukan antar jemput ke
sekolah untuk menghentikan rencana tawuran selanjutnya.
Setelah
ia mendapat pembekalan dari rumah, kita bisa melanjutkan ke Lembaga Pendidikan
seperti pihak sekolah pemerintah ,polisi ,dll. Peran yang dapat dilakukan pleh
pihak tersebut adalah :
1. Setelah
terjadi tawuran, pihak ke dua sekolah melakukan proses damai antar ke dua
sekolah untuk mencegah terjadinya tawuran yang ke dua kali atau menghapus
dendam yang ada dari ke dua pihak sekolah tersebut.
2. Membuat acara silahturahmi ke dua sekolah
untuk mempererat tali persaudaraan
3. Setelah
terjadi tawuran Polisi dan pihak sekolah bekerja sama menjaga keamanan.
Misalnya, Guru memastikan murid-murid sampai keluar gerbang sekolah dengan
baik. Sedangkan Polisi menjaga di jalan-jalan umum terutama jalan yang rawan
tawuran.
4. Pihak
sekolah membekali murid-murid agar tidak mengulangi tawuran tersebut. Misalnya,
dalam proses belajar mengajar, pada saat apel pagi atau upacara, dll.
Setelah
membahas tentang peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam menyikapi siswa
yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar atau tawuran antar SMA.Kita akan
meneliti artikel tentang tawuran sehingga kita dapat mengetahui solusi dan
saram terhadap perilaku tersebut ,
Contoh Kasus Tawuran di
Kalangan SMA
Sumber dari : http://www.tempo.co/read/news/2012/09/27/064432375/Dua-Siswa-Pengeroyok-Deni-Yanuar-Tertangkap
Dua Siswa
Pengeroyok Deni Yanuar Tertangkap
TEMPO.CO,
Jakarta - Kepolisian Resor
Metro Jakarta Selatan menahan dua siswa yang terlibat tawuran di Jalan Minangkabau,
Manggarai, Jakarta Selatan. Kedua siswa dari SMK Kartika Zaini itu, kata juru
bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, adalah EK, pelajar kelas XI;
dan GI, pelajar kelas XII.
"Keduanya tertangkap pagi
tadi," kata Rikwanto di Mapolda, Kamis, 27 September 2012. GI ditangkap
petugas di Jalan Menara, Manggarai. GI berperan menakut-nakuti lawannya.
EK ditangkap polisi di Jalan Bukit
Duri Pangkalan, Tebet. "Dia yang memukul pelajar lainnya dengan ikat
pinggang," kata Rikwanto.
Dari kedua pelaku, polisi menyita
senjata tajam berupa celurit dan ikat pinggang. Polisi sebelumnya menangkap AD
yang diduga membacok Deni Yanuar, siswa SMA Yayasan Karya 66 (Yake).
Sejumlah pelajar dari SMK Kartika
Zaini bentrok dengan pelajar dari SMA Yake. Kejadian bermula saat lima siswa
SMA Yake turun dari metromini. Mereka langsung diserang oleh sekitar 15 siswa
SMK Kartika Zaini.
Dalam bentrokan ini, Deni
meninggal di tempat kejadian. Anak dari pasangan Slamet dan Suyanti ini
mengalami luka sobek di perut sebelah kiri, pinggang sebelah kanan.
Akibat perbuatannya, para pelaku
dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan yang menyebabkan
orang meninggal dunia dan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman 12
tahun penjara.
Tanggapan saya terhadap artikel
tersebut ialah :
Menurut
saya tawuran antara kedua SMA tersebut yaitu SMA Yake dan SMK Kartika Zaini
termasuk dalam kategori yang pertama yaitu
“Rasa ketersinggungan yang berlebihan ditambah dengan rasa
kesetiakawanan yang berlebihan”. Karena awalnya disebabkan mereka saling
mengejek satu sama lain sehingga terjadi tawuran yang merenggyt nyawa denny .
Tindakan yang dilakukan sudah jelas kalau itu salah dan menurut saya tindakan
polisi terhadap kedua anak yang membunuh
Deny sudah benar, dengan mengurungnya di penjara selama 12 tahun
diharapkan kedua anak tersebut agar intropeksi diri dan tidak mengulangi
perbuatan tersebut lagi
Solusi
:
Menurut
saya setelah kejadian ini Lembaga pendidikan dan orang tua harus berperan penuh
terhadap anak-anaknya masing masing. Seperti pihak ke dua sekolah mengadakan
acara untuk mempererat hubungan persaudaraan antara masing-masing siswa. Selain
itu juga pihak sekolah dan orang tua harus selalu mengingatkan terhadap anaknya
masing-masing tentang bahaya dari tawuran itu sendiri,apalagi setelah melihat
bahwa tawuran sudah merenggut korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar